Mataku gatal
Serasa mengganjal
Ternyata,
Ada gurita melata
Saat mataku membaca berita.
Mataku gatal
Serasa mengganjal
Ternyata,
Ada gurita melata
Saat mataku membaca berita.
Aku memutuskan kembali ke masa lalu
Menulis pikiranku dengan tinta dan kaku buku
Sebab,
Aku tak meraba rasa saat melihat kata-kata di layar ponselmu
Aku memilih untuk lelap berpuluh tahun lalu
Tenggelam dengan buku dan kaset pitaku
Sebab,
Aku tidak menikmati hal yang nampak namun terasa tiada
Aku tahu tulisanku berwajah buruk
Namun pena dan tanganku memilih nasib mereka sendiri
Sebab,
Mataku sembab membaca kata-katamu
Yang nampak dan ada namun tawar serta serasa fana.
Kau tidak bisa membacaku
Aku tumpukan bukumu
Memeluk debu di matamu.
Tubuhmu, kata-kata buta
Di halaman rasa dukaku.
Kau membuka obrolan dengan daging sapi segar di atas meja
Aku berkata agar kau jangan sering-sering makan daging karena daging berserat namun kering
Lalu,
Aku menyuruhmu makan sayur agar kau tak lupa ada yang gugur di tempat lahirmu.
Buku sakumu belum juga habis
Kau sudah beli buku baru lagi
Dirimu belum juga habis
Kau bisa menulis lagi
Seperti mengeringkan tinta pena
Namamu seperti cawan yang sama sekali
Bukan piala,
Pikiranku kau acak-acak seenakmu
Akupun akan menulismu sesukaku.
“Yoo Yeezy gue brooo”, merupakan sebuah bercandaan yang sangat viral dalam pergaulan Youtube, dan mungkin pengguna internet, terutama di Indonesia pada penghujung tahun 2016. Sebuah slapstick yang muncul karena salah satu akun Youtube bernama ‘Hatihatidiinternet’ ini merombak potongan vlog dari seorang stand up comedian bernama Kemal Palevi. Dengan adanya bahan bercandaan yang sangat goes viral ini, masyarakat semakin mengenal Yeezy sebagai salah satu produk dari Adidas. Dari yang digandrungi Hypebeast Kids, dan kini viral pada masyarakat internet Indonesia.
Hal yang paling menarik dari kemunculan produk ini adalah memunculkan banyaknya probabilitas dalam memodifikasi fungsi komoditas tersebut. Adidas sebagai sebuah brand tidak hanya menjual sepatu dan barang-barang olahraga, ada probabilitas lain yang diambil oleh mereka. Adam Smith pernah menuliskan mengenai kebutuhan penjual dalam meraup segala keuntungan, bahkan membuka setiap celahnya meskipun celah tersebut dapat dibilang tidak pantas. Tapi perihal profit tidak ada yang pantas dan tidak pantas, karena segalanya…
Lihat pos aslinya 646 kata lagi
semuanya baik,
benar-benar sungguh baik.
aku masih seperti dulu
menyapa hari saat semuanya istirahat.
semuanya baik,
benar-benar sungguh baik.
kamu masih seperi dulu
senyum selebar lidi dan dahi mungil yang diselimuti rambut panjangmu.
semuanya baik,
yang tak baik adalah tak mensyukuri apapun yang kerap tak baik.
Tidak ada hal yang lebih menyebalkan selain hujan yang jatuh tepat di hari lahirmu.
Di umur ke duapuluh satu semuanya semakin biru dan nampak sangat abu-abu.
Aku benar-benar berharap tidak ada perayaan apapun untuk setiap hari kelahiranku.
Aku akan tetap menjadi bocah yang pemurung, sungguh pemurung.
Aku benci menjadi bahagia. Kepala dua di tahun lalu dan bertambah satu di hari ini membuatku lebih muram.
Hidup menuntunku pelan-pelan menjadi bukan aku.
Aku kalut saat hujan turun di hari lahirku.
Seandainya bisa, Aku ingin mati suri tepat di dini hari di hari lahirku.
Perihal tanggal, bulan dan tahun itu hanya potongan tipuan yang kita tulis di kartu tanda pengenal kita.
Kau boleh-boleh saja menganggapku sebagai anak yang tak tahu diri.
Sebab kau berpikir tak akan ada orang yang membenci hari kelahirannya selain aku.
Dan aku sama sekali tidak tersinggung akan hal itu.
Aku hampir malu setengah mati di lahirku sendiri.
Sebab, besok-besok atau lusa aku harus bertemu dengan manusia-manusia yang bahkan aku tak tahu harus memasang tampang seperti apa.
Kau boleh-boleh saja, berbicara bahwa aku bocah yang sama sekali tak pernah riang.
Lagi pula kemurungan sudah tumbuh subur di tiap jengkal badanku.
Semua orang sepertinya hidup dalam kemurungannya masing-masing
Hanya saja
Sangat jarang kutemui satu dari mereka yang bangga memeluk kemurungannya.
Semuanya tampak buruk bagiku bahkan di hari lahirku sendiri.
Ah, Sial
Hujan masih turun
Dan umur semakin tumbuh subur
Ada baiknya aku segera tidur.
Seperti gedung-gedung yang menjulang tinggi
Lampu-lampu redup atau terang itu hanya menyala
Menyala.
Hanya menyala tak menyela dengan bersuara
Kelak, kota akan memaksamu untuk mati memenuhi apa yang bukan inginmu.
Seperti daun-daun yang ranggas, kering dan layu
Hama tanah akan segera merubahnya menjadi kecambah.
Lalu, untuk anakku.
Biar aku saja yang hidup tak bernyawa
Kedepannya,
Kudoakan engkau hidup dalam inginmu, pikirmu dan segala cita serta cintamu.
ada serupa batu diantara kamu dan aku
yang tebal, terangkai padat namun menyekat.
ada serupa kamu diantara aku dan serat-serat hatiku.
yang tak terurai, tersimpul rapi namun melukai.
ada serupa aku diantara kamu dan bait doamu
yang terharap, teduh namun seringkali juga gaduh.
ada serupa aku dan kamu dalam batu
yang kita taruh dalam harapan utopis dan semu itu.
Suara yang tidak disuarakan
sejenak beranjak untuk dapat terdiam...
mine thoughs
Berkaya Sesuai Nurani
Fatwa Absurdius Puitica Shalalala
celotehan jemari
walk this way
KEJUJURAN ADALAH MATA UANG YANG BERLAKU DI MANA-MANA
"There is no friend as loyal as a book"–Ernest Hemingway
A Place for a Dreamer
Karena di pagi harilah semuanya bermula
LAKSANAKAN KATA HATIMU
A fine WordPress.com site
Jangan pernah melukai hati seorang penulis, atau kau akan abadi di dalam karyanya